Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Essay PPG Calon Guru Bagian A. Peran aktif dalam komunitas

Essay PPG Calon Guru 2025

A. Peran aktif dalam komunitas atau lingkungan sekitar merupakan bagian penting dari proses pembelajaran.

A.1. Ceritakan satu pengalaman Anda ketika terlibat aktif dalam kegiatan komunitas atau lingkungan sekitar yang berhubungan dengan pendidikan atau pemberdayaan masyarakat.

Sebagai calon pendidik, saya meyakini bahwa keterlibatan aktif dalam kegiatan masyarakat merupakan bagian penting dari proses pembelajaran. Pengalaman paling bermakna saya peroleh ketika menginisiasi program pemberdayaan pemuda bernama “Desa Melek Digital” di desa tempat saya tinggal. Desa kami memiliki potensi agrowisata dan kerajinan tangan yang unik, namun belum dikenal luas karena keterbatasan kemampuan promosi secara digital. Melihat hal tersebut, saya berinisiatif mengajak para pemuda desa untuk belajar bersama mengenai literasi digital, pembuatan konten promosi, dan pemasaran produk secara daring.

Program ini saya rancang secara kolaboratif dengan melibatkan perangkat desa, karang taruna, dan guru sekolah setempat. Kami mengadakan pelatihan dasar penggunaan media sosial untuk promosi produk UMKM desa, serta pendampingan pembuatan video promosi pariwisata lokal. Melalui kegiatan tersebut, para pemuda tidak hanya memperoleh keterampilan baru, tetapi juga tumbuh rasa percaya diri dan kepedulian terhadap potensi daerahnya sendiri. Bagi saya, pengalaman ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tidak selalu harus terjadi di ruang kelas — ia dapat tumbuh dari interaksi dan kerja sama dalam masyarakat.

A.2. Apa yang mendorong Anda untuk terlibat?

Dorongan utama saya untuk terlibat adalah keinginan kuat untuk mengaplikasikan ilmu pendidikan yang saya pelajari ke dalam konteks kehidupan nyata. Saya percaya bahwa guru sejati bukan hanya pengajar di ruang kelas, tetapi juga agen perubahan di tengah masyarakat. Melihat banyak potensi desa yang belum digarap dengan baik serta para pemuda yang cenderung pasif dalam menghadapi tantangan zaman digital, saya merasa terpanggil untuk ikut serta membawa perubahan positif.

Selain itu, saya juga terdorong oleh semangat untuk belajar dari masyarakat secara langsung. Saya menyadari bahwa teori pendidikan yang saya pelajari akan menjadi lebih bermakna apabila dipadukan dengan pengalaman sosial di lapangan. Keterlibatan ini memberi saya kesempatan untuk berlatih berkomunikasi lintas usia, memahami karakter masyarakat desa, serta belajar bagaimana membangun kolaborasi yang efektif. Semua hal tersebut menjadi motivasi besar bagi saya untuk aktif terlibat dalam kegiatan komunitas.

A.3. Langkah reflektif apa yang Anda lakukan agar keterlibatan tersebut memberi dampak bagi komunitas dan bagi pengembangan diri Anda sendiri? Bagaimana hasilnya?

Saya melakukan beberapa langkah reflektif agar keterlibatan ini memberi manfaat ganda — baik bagi komunitas maupun bagi pengembangan diri saya. Pertama, saya melakukan need analysis atau analisis kebutuhan masyarakat sebelum memulai program. Hal ini membantu saya memahami permasalahan utama yang dihadapi masyarakat, sehingga kegiatan yang dirancang benar-benar relevan dan berdampak. Kedua, saya melakukan refleksi diri secara rutin melalui jurnal kegiatan mingguan. Dalam jurnal tersebut, saya menuliskan apa yang berjalan baik, tantangan yang muncul, serta strategi perbaikan yang bisa dilakukan pada kegiatan berikutnya.

Saya juga membuka ruang evaluasi terbuka bersama peserta dan perangkat desa untuk mendengarkan umpan balik mereka. Melalui refleksi kolektif ini, saya belajar untuk lebih peka terhadap kebutuhan masyarakat serta mampu menyesuaikan pendekatan komunikasi saya agar lebih efektif. Hasilnya, kegiatan menjadi lebih partisipatif dan masyarakat merasa lebih dihargai. Secara pribadi, saya merasa tumbuh menjadi individu yang lebih sabar, adaptif, dan mampu mengelola kerja tim dengan lebih baik.

A.4. Bagaimana hasilnya?

Hasil dari kegiatan ini sangat terasa, baik bagi masyarakat maupun bagi diri saya sendiri. Di tingkat komunitas, para pemuda desa mulai aktif memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk dan kegiatan lokal. Beberapa UMKM bahkan mulai menerima pesanan dari luar daerah berkat publikasi digital yang mereka kelola sendiri. Pemerintah desa juga mulai melihat potensi besar dari kolaborasi ini, dan berencana melanjutkan kegiatan pelatihan dengan dukungan anggaran desa.

Bagi saya pribadi, hasil yang paling berharga adalah peningkatan kepercayaan diri dan keterampilan sosial yang lebih baik. Saya belajar bagaimana menyampaikan ide dengan bahasa yang mudah dipahami masyarakat, sekaligus mengelola perbedaan pendapat secara bijak. Pengalaman ini memperkuat keyakinan saya bahwa pendidikan adalah proses yang hidup — bukan hanya tentang mengajar, tetapi tentang belajar, mendengarkan, dan tumbuh bersama masyarakat. Melalui keterlibatan ini, saya semakin yakin bahwa menjadi guru berarti menjadi bagian dari perubahan nyata di lingkungan sekitar.