Essay PPG Calon Guru Bagian D. Bekerjasama Dengan Orang Lain dari Berbagai Latar Belakang
Bagian D — Bekerja Sama dengan Beragam Latar Belakang
D.1. Pengalaman kolaborasi lintas latar belakang (situasi, tujuan, dan keberagaman yang dihadapi)
Saat saya PPL dulu, saya pernah terlibat dalam kegiatan kolaboratif lintas sekolah untuk menyusun modul ajar berbasis kearifan lokal di tingkat kabupaten. Tim kerja tersebut terdiri dari guru dari berbagai satuan pendidikan—sekolah negeri, swasta, dan madrasah—dengan latar belakang budaya, usia, dan pengalaman mengajar yang berbeda-beda. Tujuan utama kolaborasi ini adalah menghasilkan produk pembelajaran yang kontekstual, menarik, dan relevan dengan lingkungan siswa, sekaligus meningkatkan kompetensi guru dalam menerapkan kurikulum merdeka.
Perbedaan latar belakang menjadi tantangan tersendiri. Beberapa anggota terbiasa dengan pendekatan konvensional dan kurang familiar dengan teknologi digital, sedangkan yang lain lebih progresif dan ingin mengintegrasikan media interaktif. Selain itu, terdapat perbedaan gaya komunikasi dan kebiasaan kerja yang cukup mencolok antara guru muda dan guru senior. Meskipun demikian, keberagaman tersebut juga menjadi sumber kekayaan ide, karena setiap individu membawa perspektif unik yang memperkaya hasil akhir. Saya belajar bahwa keberagaman bukan penghambat, melainkan potensi besar bila dikelola dengan bijak.
D.2. Langkah-langkah yang diambil & bagaimana memastikan kesesuaian dengan kebutuhan semua pihak
Langkah pertama yang saya lakukan adalah memfasilitasi pertemuan awal untuk menyamakan persepsi dan menyusun tujuan bersama. Saya berusaha memastikan setiap anggota tim memiliki kesempatan untuk menyampaikan ide dan ekspektasinya. Kami kemudian menyusun rencana kerja yang fleksibel dengan pembagian tugas berdasarkan keahlian masing-masing. Guru yang ahli dalam literasi bertugas menulis narasi modul, sementara yang memiliki kemampuan teknologi mengerjakan bagian media digital dan desain. Saya juga mendorong adanya kesepakatan dalam pengambilan keputusan agar setiap langkah memiliki persetujuan kolektif.
Untuk memastikan langkah-langkah tersebut sesuai dengan kebutuhan semua pihak, saya menerapkan sistem umpan balik berkala. Setiap minggu kami melakukan evaluasi daring untuk meninjau progres dan menyesuaikan strategi bila diperlukan. Saya juga berupaya menjaga komunikasi yang terbuka dan menghormati perbedaan pendapat. Dengan pendekatan partisipatif ini, semua anggota merasa dihargai dan memiliki tanggung jawab bersama terhadap hasil kerja. Pendekatan inklusif semacam ini terbukti efektif dalam menjaga komitmen dan harmoni tim.
D.3. Hasil yang dicapai, respon lingkungan, dan dampaknya terhadap kerja sama
Hasil akhir dari kerja sama tersebut adalah modul ajar berbasis kearifan lokal yang berhasil diimplementasikan di beberapa sekolah dan mendapatkan apresiasi dari dinas pendidikan setempat. Modul tersebut tidak hanya menarik minat siswa, tetapi juga menjadi contoh praktik baik bagi guru lain dalam mengembangkan bahan ajar kontekstual. Kolaborasi lintas latar belakang tersebut membuka ruang belajar yang sangat berharga bagi semua pihak, termasuk saya sendiri yang mendapatkan wawasan baru tentang pentingnya toleransi dan komunikasi antarbudaya dalam dunia pendidikan.
Rekan sejawat memberikan respon positif terhadap peran saya dalam menjaga koordinasi dan menyatukan ide dari berbagai pihak. Mereka menilai pendekatan yang saya gunakan cukup efektif dalam meminimalisir konflik dan membangun semangat kebersamaan. Dampak positifnya terasa hingga setelah proyek berakhir—relasi profesional antaranggota tetap terjalin, dan kami masih saling bertukar gagasan serta materi ajar hingga kini. Pengalaman ini menguatkan keyakinan saya bahwa kolaborasi yang sehat hanya bisa terwujud melalui saling menghargai, empati, dan komunikasi yang terbuka.
Catatan: Sesuaikan jawaban dengan pengalaman dan kondisi diri kalian masing-masing.
