Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Essay PPG Calon Guru Bagian F. Pengelolaan Sumber Daya

F. Pengelolaan Sumber Daya Merupakan Hal yang Menantang Saat Menjalankan Tugas

F.1. Ceritakan secara spesifik saat Anda dihadapkan dengan beberapa tugas dalam waktu yang bersamaan. Seperti apakah situasinya pada saat itu? Kapan situasi tersebut terjadi?

Situasi yang paling menantang saya alami ketika menjalani masa PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) di sekolah, di mana saya harus membagi waktu antara mengajar, menyusun perangkat pembelajaran, serta mempersiapkan kegiatan sekolah seperti lomba Hari Guru Nasional. Selain itu, saya juga sedang menyelesaikan laporan refleksi mingguan yang harus dikumpulkan kepada dosen pembimbing lapangan. Semua tugas tersebut memiliki tenggat waktu yang hampir bersamaan, sehingga saya merasa tertekan dan khawatir tidak dapat menuntaskannya dengan hasil maksimal.


Tekanan tersebut semakin berat karena setiap tugas menuntut perhatian penuh dan kreativitas yang berbeda. Mengajar memerlukan energi dan kesiapan mental, sementara pembuatan laporan dan kegiatan sekolah memerlukan fokus administratif serta kerja sama dengan berbagai pihak. Situasi ini menuntut saya untuk berpikir sistematis dalam mengatur prioritas dan sumber daya agar semua kewajiban dapat diselesaikan tepat waktu tanpa mengorbankan kualitas.

F.2. Apa yang Anda lakukan dalam mengatur tugas-tugas tersebut? Bagaimana Anda memastikan tugas-tugas tersebut sesuai dengan waktu yang ditentukan?

Langkah pertama yang saya lakukan adalah melakukan prioritization mapping—menentukan tingkat urgensi dan dampak dari setiap tugas. Saya membuat daftar kegiatan harian dan mingguan, serta membaginya dalam kategori “mendesak”, “penting”, dan “pendukung”. Dengan cara ini, saya dapat memfokuskan energi terlebih dahulu pada tugas-tugas yang memiliki tenggat terdekat dan berdampak langsung terhadap kinerja saya, seperti persiapan mengajar dan evaluasi pembelajaran siswa.


Untuk memastikan semua tugas selesai tepat waktu, saya membuat jadwal kerja menggunakan time blocking di kalender digital. Saya menyisihkan waktu khusus di pagi hari untuk menyusun RPP dan media ajar, sementara sore hari digunakan untuk administrasi dan laporan. Selain itu, saya menetapkan target harian kecil yang terukur, sehingga progress bisa saya pantau setiap hari. Pendekatan ini membuat saya lebih disiplin dan produktif tanpa merasa kewalahan oleh beban kerja yang menumpuk.

F.3. Sumber daya apa yang Anda butuhkan dalam membantu penyelesaian tugas-tugas tersebut? Apa hambatan yang Anda temui dan bagaimana cara mengatasinya?

Sumber daya utama yang saya butuhkan adalah waktu, dukungan dari rekan sejawat, serta akses terhadap perangkat teknologi pembelajaran. Saya memanfaatkan aplikasi seperti Google Calendar dan Trello untuk manajemen waktu dan tugas, serta Canva dan PowerPoint untuk mempercepat pembuatan media ajar. Saya juga meminta masukan dari guru pamong dalam menyusun strategi pembelajaran yang efektif agar tidak menghabiskan terlalu banyak waktu di tahap persiapan.


Hambatan yang saya temui adalah rasa lelah akibat jadwal padat dan keterbatasan perangkat yang tersedia di sekolah. Untuk mengatasinya, saya belajar menerapkan prinsip work smart—tidak semua harus sempurna, tetapi harus efektif dan relevan. Saya juga belajar mendelegasikan beberapa tugas ringan kepada rekan PPL lain, serta menerapkan pola istirahat teratur agar stamina tetap terjaga. Dengan dukungan komunikasi yang baik antaranggota tim, beban kerja menjadi lebih ringan dan terorganisir.

F.4. Bagaimana hasilnya?

Hasil dari pengelolaan tersebut sangat memuaskan. Semua tugas dapat diselesaikan tepat waktu dengan kualitas yang baik. Kegiatan lomba berjalan sukses dan mendapatkan apresiasi dari pihak sekolah, sementara perangkat pembelajaran yang saya susun dapat diterapkan di kelas dengan hasil belajar siswa yang positif. Selain itu, laporan refleksi saya dinilai lengkap dan mendalam oleh dosen pembimbing.


Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa pengelolaan sumber daya bukan hanya tentang membagi waktu, tetapi juga tentang kemampuan mengenali kapasitas diri, memanfaatkan teknologi, dan membangun kolaborasi. Saya menjadi lebih terampil dalam menyusun prioritas, mengelola tekanan, serta menjaga keseimbangan antara produktivitas dan kesehatan mental. Pembelajaran ini menjadi bekal penting dalam menjalankan tugas-tugas profesional sebagai pendidik di masa depan.